Jumat, 19 Februari 2016

penyaah gunaan narkoba

Ilustrasi narkoba


Bahaya mengkonsumsi Narkoba bagi pecandunya - Narkoba atau merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya sekarang ini telah banyak disalahgunakan oleh masyarakat Indonesia, terutama remaja. Padahal mayoritas pengguna telah mengetahui dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba, tetapi hal tersebut tidak dihiraukan.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai dampak negatif serta bahaya penyalahgunaan narkoba, mari kita bahas terlebih dahulu mengenai pengertian narkotika.

Pengertian narkotika


Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
  • Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
  • Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997. Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
  • Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:
  • Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya diisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.
 Latar Belakang Penyalahgunaan Narkotika
 

Penyalahgunaan diartikan tindakan atau perbuatan yang tidak sebagaimana mestinya atau menyimpang atau juga bertentangan dengan seharusnya. Masalah penyalahgunaan narkotika disini melibatkan hidup dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat.
Alasan dan sebab yang menjadikan seseorang mengkonsumsi narkotika banyak ragamnya. Dari sudut pandang penulis, penyalahgunaan narkotika sangat dipengaruhi oleh:
- Faktor kepribadian
- Faktor keluarga
- Faktor lingkungan sosial dan budaya
- Faktor kepribadian
Kepribadian sangat dipengaruhi oleh masa pertumbuhannya dari kecil hingga dewasa. Pada masa pertumbuhannya baik atau tidaknya kepribadian yang akan terbentuk, dipengaruhi oleh lingkungan, pergaulan hidup dan keluarga. Ketiganya saling berkaitan dan saling mempengaruhi baik dan buruk karena bermula dari keadaan dan kondisi dalam keluarga yang kemudian dikembangkan oleh lingkungan keluarga serta ditunjang oleh pergaulan hidupnya.
Menurut Ferry yang juga murid dari Lombroso, dalam bukunya Sociologie Criminella, diterjemahkan B. Simandjuntak merumuskan bahwa:
“Kejahatan merupakan resultante keadaan individu phisik, sosial. Hanya pada suatu waktu terkadang yang satu lebih besar pengaruhnya, tetapi unsur individulah yang dominan. Keadaan sosial memberi bentuk kejahatan, tetapi ini bakatnya yang biologistis anti sosial 3 .
Dari rumusan yang dikemukakan oleh Ferry tersebut, dapatlah penulis simpulkan bahwa kepribadian termasuk unsur penting yang bisa menentukan seseorang menjadi penjahat atau tidak. Karena individulah yang paling penting dan dominan untuk bisa membentuk kepribadian yang jahat atau tidak. Faktor kepribadian sangat mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam kehidupannya. Salah satu bentuk dari kepribadian adalah sikap. Tingkah laku sesorang ditentukan oleh sikapnya (attitude) dalam menghadapi situasi tertentu. Sikap ini dibentuk oleh kesadaran subyektifnya. Individu yang mempunyai pribadi lemah, karena dengan kepribadian yang lemah maka ia akan mudah terjerumus oleh hal-hal yang salah satunya adalah mengkonsumsi narkotika.

Faktor keluarga
Di dalam faktor keluarga, kondisi atau suasana rumah, sosial ekonomi keluarga, serta pendidikan orang tua dan anak semuanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Pergaulan seorang anak dengan saudara-saudaranya, teman-temannya serta pergaulan dengan lingkungan keluarga sendiri atau lingkungan keluarga tetangga umumnya akan turut membentuk watak anak remaja menuju kedewasaan. Diantara semua lingkungan tersebut, sebenarnya yang paling dominan adalah lingkungan keluarga sendiri. Rumah yang suasananya tenang dan nyaman akan membentuk pribadi atau karakter seseorang menjadi baik. Tapi sebaliknya jika suasana di dalam keluarga sering terjadi keributan antara satu dengan yang lainnya. Hal itu bisa menjadi penyebab utama mengapa anak tidak betah di rumah dan menjadikannya sebagai anak yang liar.
Dengan terputusnya hubungan yang harmonis antara anak dan orang tuanya, maka akan menjadikan anak tidak memiliki kepercayaan terhadap dirinya.
Menurut Widarso Gondodiwiryo, dia akan terkena pengaruh yang ditandai oleh sifat-sifat sebagai berikut:
    1. Tidak dewasa dalam sikap dan tingkah laku.
    2. Bersifat pasif.
    3. Hubungan sosial kurang baik.
    4. Ketergantungan dalam segala hal karena dia merasa tidak mampu dalam melakukan apa saja.
    5. Tidak dapat menahan nafsunya.4
Di sini terlihat jelas bahwa hubungan antara orang tua dan anak begitu penting, jadi bila keadaan di rumah tidak ada kasih sayang dan perhatian orang tua disebabkan kesibukan orang tua atau perceraian yang membuat anak merasa tidak punya pegangan. Maka si anak tersebut akan melampiaskan kekesalannya dan perasaan kekecewaannya pada seseorang yang dianggap bisa diajak berkomunikasi. Dengan keadaan tersebut maka anak akan mencari pelampiasan yang paling murah dan mudah diperoleh tanpa banyak bicara adalah obat, baik obat penenang, ganja, narkotika, atau obat-obatan psikoaktif lainnya. Sehingga akhirnya tidak mengherankan apabila terbentuk sikap “a pill for every problem” atau sebutir pil untuk setiap masalah.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa peranan orang tua di dalam diri anak sangat berpengaruh. Pendidikan orang tua, kondisi orang tua, penanaman nilai-nilai dan norma-norma kepada anak sangat mempengaruhi tingkah laku anak. Seandainya suatu saat dia hidup di dalam masyarakat di luar lingkungan keluarganya. Jadi kesimpulannya adalah bahwa peranan orang tua sangat penting dan berpengaruh terhadap anak khususnya remaja yang terlibat penyalahgunaan narkotika.

Faktor Lingkungan Sosial dan Budaya
Setelah mengalami masa kanak-kanak dan menjadi masa remaja akan mengalami masa peralihan yang waktunya sangat cepat. Masa peralihan ini adalah kritis (berbahaya) atau disebut juga fase negatif. Disebut demikian karena fase ini ditandai dengan sifat-sifat negatif dan acuh tak acuh, kurang mau bergerak, pemurung, ragu-ragu, non sosial. Gejala-gejala ini berpangkal pada biologisnya, karena mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin. Pada fase inilah diharuskan orang tua berperan aktif dalam mengikuti perkembangan anaknya. Jika dalam sebuah keluarga orang tua tidak pernah memperdulikan anaknya otomatis anak akan melampiaskan kesalahannya dan mencari perhatian di luar rumah. Dan jika anak salah dalam memilih lingkungan pergaulan yang tidak baik, sangat berbahaya bagi kelanjutan kehidupannya. Dengan kebebasan pergaulan yang mereka dapat, mereka mencari kegembiraan dan kesenangan dengan cara melarikan diri pada penyalahgunaan narkotika untuk menghindari kenyataan yang mereka hadapi atau semacam protes atas kekecewaan mereka karena kurang mendapat perhatian. Keistimewaan dari orang kecanduan narkotika dalam pergaulan ialah rasa solidaritas yang tinggi diantara mereka. Hal ini dimaksudkan apabila suatu saat mereka membutuhkan dan menolong diantara mereka dan kelompoknya. Hal inilah yang bisa menimbulkan suatu sikap yang saling mencari teman sebanyak mungkin untuk diajak bersama-sama menikmati narkotika sebanyak-banyaknya. Akibat dari bebasnya pergaulan seorang anak yang tidak mendapat perhatian orang tuanya, membuat anak terperangkap ke dalam lingkungan yang dapat menjerumuskan pada kehancuran mental.
Budaya asing telah banyak merasuki kehidupan masyarakat Indonesia. Pergeseran nilai sosial budaya mengalami banyak perubahan dalam kultur kehidupan remaja khususnya pelajar dan mahasiswa. Cara tindakan, cara berpakaian, cara bertingkah laku dan sebagainya yang tidak sesuai dengan budaya bangsa yang dianggap sebagai suatu kemajuan. Padahal sebenarnya budaya mereka lebih jauh dari pada budaya kita. Para wisatawan secara tidak langsung banyak yang bertindak menularkan kejahatan dikalangan remaja bahkan mengedarkan narkotika secara ilegal diantaranya, dengan dibukanya bar, Coffee House, Billiard Center, Salon, Baber Shop, Hotel, Cottage di Kota Wisata atau Kota Besar lainnya. Wisatawan setiap saat berjalan dengan pakaian yang tidak sopan dan senonoh, bukan tidak mungkin dapat menjadi pengedar gelap narkotika. Remaja menjadi santapan empuk bagi mereka yang tidak bertanggungjawab. Transaksi terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi tetap berjalan seperti tanpa adanya halangan. Itu semua terjadi akibat dari norma-norma dan budaya karena pengaruh bebasnya pergaulan membuat mereka hampir-hampir tidak punya pegangan perbuatan mana yang baik dan mana perbuatan yang buruk.
Dari keseluruhan hal-hal yang telah dikemukakan di atas adalah satu kesatuan mata rantai yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Kesimpulannya adalah bahwa kondisi sosiologis dan psikologis yang kurang menguntungkan adalah merupakan faktor-faktor yang membuka kemungkinan terjadinya penyalahgunaan narkotika.

E. Akibat Dari Penyalahgunaan Narkotika
Sebetulnya akibat penyalahgunaan narkotika, sangat komplek sekali yang mencakup dari berbagai aspek kehidupan. Yang akan penulis bahas yaitu yang berakibat pada individu dan masyarakat.
a. Akibat penyalahgunaan narkotika pada individu secara umum:
- Pada fisik para pengguna narkotika bisa dilihat yaitu : iritasi atau gangguan pada saluran pernafasan. Misalnya batuk-batuk, bila terjadi peradangan bisa mengakibatkan Bronchitis. Secara psikologis dapat bisa lihat daya tahan menghadapi masalah kehidupan menjadi malas, apatis, kehilangan semangat untuk bekerja dan belajar.
b. Akibat penyalahgunaan narkotika pada individu secara khusus:
- Pengguna narkotika bisa berpengaruh pada Otak, yang berakibat terhadap daya ingat dan kecerdasan melemah. Untuk pelajar dan mahasiswa bisa dilihat melambatnya kemampuan belajar seperti memahami isi bacaan (reading comprehension) kemampuan menyusun kata-kata, dan menyelesaikan hitungan.
- Peredaran Sel Darah Putih, sel kromosom darah putih menjadi rendah. Berpengaruh terhadap ketahanan alami tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit, bisa merusak otak sehingga membuat pemakai ganja sering mendapat halusinasi dan sering ketakutan seperti dikejar-kejar sesuatu. Mendapat kesukaran dalam tidur, rasa mual, mudah marah, kadang bisa menimbulkan ilusi dan memburuknya persepsi tentang jarak dan waktu.
- Pengaruh pada paru-paru, detak jantung yang ditimbulkan lebih cepat, pada pengguna ganja dapat mempercepat denyut jantung dengan 50%. Bagi orang yang lemah jantung mengakibatkan atelosklerosis dan impertensi yang mengakibatkan pengguna narkotika tersebut sering sakit dada. Terhadap pengguna narkotika bisa mengakibatkan fungsi reproduksi menurun.
c. Apabila pengguna narkotika tersebut adalah Wanita
-   Maka penggunaan ganja dapat mengganggu kelancaran haid. Pada pemakaian yang berlebihan, bisa mengakibatkan gangguan haid yang parah. Bagi yang sedang hamil bisa meracuni sel-sel telur yang sedang berkembang dan menyebabkan kromosom yang abnormal.
d. Akibat penyalahgunaan terhadap masyarakat:
- Pemakai akan berperilaku acuh tak acuh pada masyarakat dan keadaan sekelilingnya, mereka kurang menyenangkan dan sering berbuat onar di tengah masyarakat. Bila si pemakai narkotika sudah sampai pada taraf atau tingkat ketergantungan yang sangat parah dalam menggunakan narkotika, maka akan sangat membahayakan bila si pecandu sudah merasa ketagihan. Mereka akan tak segan-segan melakukan pencurian, merampas, merampok bahkan membunuh.
Setelah mengetahui berbagai macam jenis Narkotika dan segala bahaya yang terjadi bagi para pecandu, lalu bagaimana cara peran penegak hukum untuk melakukan upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika. Mengingat permasalahan narkotika ini menjadi semakin memprihatinkan dan perlu diwaspadai sejak dini, sangat diperlukan langkah-langkah pencegahan dan penanggulangannya serta pemberantasan secara terpadu dan efektif, sebab masalah penyalahgunaan narkotika bukanlah masalah yang berdiri sendiri tetapi juga menyangkut berbagai bidang kehidupan baik keamanan, kesehatan, social ekonomi. Penyalahgunaan narkotika tidak saja berakibat negatif pada perorangan tetapi juga terhadap keluarga serta masyarakat juga bangsa dan Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar